Beranda | Artikel
Hukum Rutin Shalat Dhuha Setiap Hari – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Jumat, 26 April 2024

PERTANYAAN:

Salah satu pertanyaan, dari saudari Fatimah yang bertanya tentang hukum rutin Salat Dhuha setiap hari.

JAWABAN:

Rutin melakukan Salat Dhuha adalah sunah, menurut pendapat yang lebih kuat.

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Setiap sendi manusia memasuki waktu pagi harus menanggung sedekah. “Setiap pagi, seluruh persendian milik kalian ada sedekahnya…” Yakni setiap hari saat manusia memasuki pagi hari, dituntut untuk bersedekah atas setiap persendiannya.

Sedangkan persendian manusia ada 360 sendi Berarti dia dituntut untuk bersedekah sebanyak 360 sedekah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas keselamatan seluruh persendiannya.

Lalu Nabi ‘alaihis shalatu wassalam melanjutkan sabdanya, “… dan setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, ajakan kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan itu semua dapat tercukupi …” Yakni dapat mencukupi 360 sedekah. “… dua rakaat yang dia lakukan pada waktu dhuha.”

Hadis ini menunjukkan keutamaan dua rakaat Salat Dhuha. Dan Salat Dhuha ini dapat mencukupi 360 sedekah. Hadis ini juga menunjukkan disunahkannya mendirikan Salat Dhuha secara rutin dan senantiasa berusaha melakukannya setiap hari. Karena manusia dituntut untuk melakukan 360 sedekah setiap hari.

Sehingga jika dia melakukan sedekah itu (maka itulah yang diharapkan). Namun jika tidak melakukan atau tidak mampu bersedekah sebanyak 360 sedekah, maka cukup baginya untuk mendirikan dua rakaat Salat Dhuha.

Ini adalah dalil paling kuat yang menunjukkan disunahkannya rutin mendirikan Salat Dhuha setiap hari.

Adapun pendapat sebagian ulama fikih bahwa sebaiknya sesekali tidak mendirikan Salat Dhuha dan tidak merutinkannya, itu mereka berlandasan bahwa dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tidak mendirikannya. Namun, berdalil ini adalah suatu penggunaan dalil yang tidak tepat; masih terbantahkan, terbantahkan karena dalil ini dibantah oleh sebagian ulama yang mendalami perkara ini bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang menganjurkan sesuatu, tapi beliau tidak melakukannya, karena beliau sibuk dengan kemaslahatan yang lebih besar.

Sebagai contoh, Nabi menyampaikan bahwa puasa sunah terbaik adalah sehari puasa sehari tidak (Puasa Daud). Namun apakah dulu Nabi sehari puasa dan sehari tidak? Jawabannya, tidak! Namun, yang beliau lakukan sebagaimana ucapan Aisyah, “Beliau berpuasa hingga ada yang mengatakan bahwa beliau terus berpuasa, dan kadang beliau tidak berpuasa hingga ada yang berkata bahwa beliau tidak pernah berpuasa.”

Jadi, terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan sesuatu, tapi beliau tidak melakukannya karena sibuk dengan sesuatu yang maslahatnya lebih besar Di antara contohnya adalah Salat Dhuha. Cukup bagi kita bahwa Nabi menganjurkannya dan menjelaskan keutamaannya bahwa Salat Dhuha mencukupkan dari 360 sedekah.

Juga sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Abu Hurairah, “Sahabat terkasihku (yaitu Nabi) mewasiatkan kepadaku tiga hal …”Di antaranya disebutkan, “… dua rakaat Salat Dhuha.” Nabi ‘alaihis shalatu wassalam terkadang mendirikan Salat Dhuha.

Dengan demikian kami katakan bahwa pendapat yang lebih kuat menurut banyak ulama yang menelitinya adalah disunahkannya melakukan Salat Dhuha secara rutin, seorang Muslim hendaknya melakukannya setiap hari.

====

وَمِنَ الْأَسْئِلَةِ الْأُخْتُ فَاطِمَةُ تَسْأَلُ عَنِ الِاسْتِمْرَارِ فِي صَلَاةِ الضُّحَى يَوْمِيًّا

الِاسْتِمْرَارُ فِي صَلَاةِ الضُّحَى سُنَّةٌ عَلَى الْقَوْلِ الرَّاجِحِ

لِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى يَعْنِي عَلَى كُلِّ مِفْصَلٍ مِنْ مَفَاصِلِ الْإِنْسَانِ إِذَا أَصْبَحَ صَدَقَةٌ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ يَعْنِي كُلَّ يَوْمٍ يُصْبِحُ فِيهِ الْإِنْسَانُ مَطْلُوبٌ مِنْهُ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مِفْصَلٍ مِنْ مَفَاصِلِهِ صَدَقَةً

وَمَفَاصِلُ الْإِنْسَانِ ثَلَاثُمِئَةٍ وَسِتُّونَ مَعْنَى ذَلِكَ مَطْلُوبٌ مِنْهُ ثَلَاثُمِئَةٍ وَسِتُّونَ صَدَقَةً شُكْرٌ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى سَلَامَةِ مَفَاصِلِهِ

ثُمَّ قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ عَنْ ذَلِكَ يَعْنِي عَنْ الثَّلَاثِمِئَةِ وَسِتِّينَ صَدَقَةً رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

وَهَذَا الْحَدِيثُ يَدُلُّ عَلَى فَضْلِ رَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنَّهَا تُجْزِئُ عَنْ ثَلَاثِمِئَةٍ وَسِتِّينَ صَدَقَةً وَهَذَا الْحَدِيثُ يَدُلُّ عَلَى اسْتِحْبَابِ الِاسْتِمْرَارِ فِي صَلَاةِ الضُّحَى وَالْمُحَافَظَةِ عَلَيْهَا لِأَنَّ الْإِنْسَانَ مَطْلُوبٌ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ ثَلَاثُمِئَةٍ وَسِتِّينَ صَدَقَةً

فَإِذَا أَتَى بِهَذِهِ الصَّدَقَاتِ َوَإِلَّا وَإِنْ عَجَزَ أَوْ مَا تَيَسَّر لَهُ أَنْ يَأْتِيَ بِهَذِهِ الثَّلَاثِمِئَةِ وَسِتِّينَ يَكْفِي أَنْ يَرْكَعَ رَكْعَتَيْ الضُّحَى

فَهَذَا مِنْ أَظْهَرِ الْأَدِلَّةِ الدَّالَّةِ عَلَى اسْتِحْبَابِ الْمُحَافَظَةِ وَالِاسْتِمْرَارِ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى

وَقَوْلُ مَنْ قَالَ مِنَ الْفُقَهَاءِ أَنَّهُ يَتْرُكُهَا غِبًّا وَلَا يُحَافِظُ عَلَيْهَا اعْتَمَدُوا عَلَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْيَانًا لَا يُصَلِّيهَا لَكِنَّ هَذَا الِاسْتِدْلَالَ اسْتِدْلَالٌ فِي غَيْرِ يَعْنِي مُنَاقَشٍ لِأَنَّهُ مُنَاقَشٌ نَاقَشَهُ بَعْضُ الْمُحَقِّقِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ يَحُثُّ عَلَى الشَّيْءِ وَلَا يَفْعَلُهُ لِانْشِغَالِهِ بِمَصَالِحَ أَرْجَحَ

فَمَثَلًا أَخْبَرَ بِأَنَّ أَفْضَلَ صِيَامِ النَّافِلَةِ صِيَامُ يَوْمٍ وَإِفْطَارُ يَوْمٍ طَيِّبٌ هَلْ كَانَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا؟ الْجَوَابُ لَا وَإِنَّمَا كَانَ كَمَا قَالَتْ عَائِشَةُ يَصُومُ حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ لَا يَصُومُ

فَالنَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَدْ يَحُثُّ عَلَى الشَّيْءِ وَلَا يَفْعَلُهُ لِإِشْغَالِهِ بِمَا هُوَ بِمَا مَصْلَحَتُهُ أَرْجَحُ وَمِنْ ذَلِكَ صَلَاةُ الضُّحَى يَكْفِينَا أَنَّ النَّبِيَّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ حَثَّ عَلَيْهَا وَبَيَّنَ فَضْلَهَا وَأَنَّهَا تُجْزِئُ عَنْ ثَلَاثِمِئَةٍ وَسِتِّينَ مِنَ الصَّدَقَاتِ

وَكَمَا جَاءَ فِي حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ أَوْصَانِي خَلِيلِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ وَذَكَرَ مِنْهَا رَكْعَتَيْ الضُّحَى وَكَانَ يُصَلِّيْهَا أَحْيَانًا عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

وَعَلَى هَذَا نَقُولُ إِنَّ الْقَوْلَ الْمُرَجَّحَ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ الْمُحَقِّقِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ اسْتِحْبَابُ الْمُحَافَظَةِ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى وَأَنْ يُصَلِّيَهَا الْمُسْلِمُ كُلَّ يَوْمٍ


Artikel asli: https://nasehat.net/hukum-rutin-shalat-dhuha-setiap-hari-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/